Felix Hoffmann
Felix Hoffmann (21 Januari 1868 – 8 Februari 1946) adalah seorang kimiawan Jerman. Ia belajar kimia di Universitas Ludwig Maximilian München. Pada tahun 1894, ia bergabung dengan perusahaan farmasi Bayer di Elberfeld.
Ia banyak dikenal atas sintesis asam salisilat dalam bentuk stabil untuk pertama kalinya pada tanggal 10 Agustus 1897, yang digunakan di bidang kedokteran. Bayer meluncurkan senyawa tersebut dengan nama aspirin. Senyawa ini sebenarnya pernah disintesis sebelumnya, tetapi tak digunakan untuk kedokteran. Asam salisilat sudah disintesis oleh Charles Frédéric Gerhardt dari Strossburi pada tahun 1853.
Setelah penemuan aspirin tersebut, Félix Hoffmann dimutasi ke bagian pemasaran obat, hingga pensiun pada tahun 1928. Pada tahun 2002, namanya dimasukkan ke National Inventors Hall of Fame.
Felix Hoffmann adalah seorang ahli kimia Jerman yang terkenal karena penemuannya yang sangat berpengaruh dalam dunia farmasi. Lahir pada 21 Januari 1868 di Ludwigsburg, Jerman, Hoffmann adalah putra seorang industrialis. Ia memulai studinya di bidang kimia di Universitas Ludwig Maximilian di Munich pada tahun 1889 dan lulus dengan predikat magna cum laude pada tahun 1891. Dua tahun kemudian, ia meraih gelar doktor dengan tesis berjudul "On certain derivatives of dihydroanthracene".
Pada tahun 1894, Hoffmann bergabung dengan perusahaan Bayer sebagai ahli kimia riset. Pada 10 Agustus 1897, Hoffmann berhasil mensintesis asam asetilsalisilat (ASA) saat bekerja di Bayer di bawah bimbingan Arthur Eichengrün. Dengan menggabungkan asam salisilat dengan asam asetat, ia berhasil menciptakan ASA dalam bentuk yang murni dan stabil secara kimiawi. ASA kemudian dikenal dengan nama dagang "Aspirin" dan dipasarkan pertama kali pada tahun 1899.
Selain Aspirin, Hoffmann juga dikenal karena mensintesis diamorfin, yang lebih dikenal dengan nama dagang "heroin". Meskipun diamorfin pertama kali disintesis oleh C.R. Alder Wright 23 tahun sebelumnya, Hoffmann berhasil mensintesisnya kembali secara independen. Heroin awalnya dipasarkan oleh Bayer sebagai obat penenang dan penghilang rasa sakit, namun kemudian diketahui memiliki potensi adiktif yang tinggi dan menjadi salah satu zat terlarang yang paling berbahaya.
Penemuan Hoffmann terhadap Aspirin memiliki dampak yang sangat besar dalam dunia medis. Aspirin dikenal sebagai obat analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi yang efektif. Penemuan ini membuka jalan bagi pengembangan obat-obatan lain yang menggunakan prinsip yang sama. Aspirin tetap menjadi salah satu obat yang paling banyak digunakan di seluruh dunia hingga saat ini.
GALERI
Komentar
Posting Komentar